IDTurtle.com
Stock Trading System

IDTurtle.com mencoba menerapkan Turtle Trading System pada     saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia            (Indonesian Stock Exchange).

Our system is your profit.
IDTurtle.com
Turtle trading system untuk saham-saham BEI

Bagaimana penerapan yang dilakukan IDTurtle.com untuk saham-saham di BEI?


IDTurtle Trading System

 

IDTurtle.com mencoba menerapkan Turtle Trading System pada saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange).


Apa itu Turtle Trading System?


Turtle Trading System adalah strategi trading yang diciptakan oleh Richard Dennis dan William Eckhard, trader commodity legendaris. Strategi trading yang mereka terapkan adalah menetapkan kapan seorang trader harus membeli (long) atau menjual (short) suatu komoditas dengan mengamati kapan sebuah trend (naik atau turun) mulai terbentuk. Yang paling sederhana adalah kalau harga komoditas naik di atas harga tertinggi (break out) selama periode yang diamati atau turun di bawah harga terendah (break down). Berapa lama periode pengamatan? Bisa 20 hari untuk trading jangka pendek, atau 40 hari atau lebih jika ingin trading jangka panjang.


Berapa besar kenaikan baru dianggap meyakinkan trend tersebut? Besarnya tergantung dari volatilitas – range perubahan harga yang biasa dialami oleh komoditas tersebut. Jadi, untuk sebuah komoditas yang biasa naik turun sebesar 10 poin dalam sehari, misalnya, jika harganya hanya menembus harga tertinggi sebesar 2 poin, maka dianggap break out-nya kurang valid. Kalau naik sebesar 12 atau 20 poin, maka break outnya dianggap lebih valid atau lebih kuat.


Kalau harga naik terus, idealnya posisi juga ditambah. Kapan membeli lagi, menambah jumlah komoditas yang dimiliki? Lagi-lagi tergantung volatilitas komoditas tersebut (dan seberapa agresif gaya trading yang diterapkan). Untuk komoditas dengan nilai volatilitas 10 poin di atas, kalau harga sudah naik 10 poin atau 20 poin, posisi dapat ditambah dengan membeli lagi. Demikian seterusnya.

Untuk menghindari konsentrasi kepemilikan pada satu komoditas saja – sehingga memiliki resiko yang lebih tinggi dan terkonsentrasi – pembelian kembali maksimum 4x untuk satu instrument.


Berapa besar sekali membeli? Berapa besar dana yang diresikokan? Logisnya, tergantung dari besar portfolio. Ini yang disebut money management. Selain besar portfolio, volatilitas instrument yang diperdagangkan juga ikut menentukan besar setiap transaksi.


Bagaimana penerapan yang dilakukan IDTurtle.com untuk saham-saham di BEI?


Pada prinsipnya, IDTurtle.com mencoba mengidentifikasi saham-saham yang memulai trend untuk naik, yang dikenali dengan berhasilnya saham-saham tersebut menembus Darvas box (atau sederhananya, melebihi harga tertinggi dalam 20 hari terakhir tradingnya). IDTurtle.com kemudian merekomendasi untuk membeli saham-saham yang berhasil break-out ini, masing-masing dengan jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan volatilitas masing-masing saham tersebut.


Kalau saham tersebut berhasil terus naik, posisi dapat ditambah, sebanding dengan kenaikan nilai saham yang proporsional dengan angka volatilitas saham tersebut. Demikian seterusnya hingga 4x – sehingga jumlah saham yang terus naik yang dibeli juga bertambah. Dan selama harga masih terus naik, saham tersebut tidak dijual. Saham tersebut secara keseluruhan baru akan dijual jika terjadi penurunan harga yang sebanding dengan volatilitas saham tersebut. Jadi, investor berpartisipasi sepenuhnya atas kenaikan harga / trend yang masih berlangsung, dan kemudian merealisasi keuntungan jika harga mulai berbalik atau trend berubah arah.


Turtle Trading System menerapkan money management dengan merekomendasikan jumlah pembelian dalam satu transaksi. Di IDTurtle.com, diasumsikan portfolio total sebesar IDR 100 juta. Misalnya, jika pada kolom #Lot dan IDR direkomendasikan membeli sebesar 100 lot atau IDR 10 juta, asumsinya adalah besar portfolio total adalah IDR 100 juta. Jadi, porsi pembelian dalam satu transaksi tidak lebih dari 10% dari nilai total portfolio. Untuk portfolio yang lebih besar, misalnya IDR 1 milyar, maka besaran pembelian yang direkomendasikan adalah IDR 100 juta. Jika kurang, misalnya IDR 10 juta, maka besaran pembelian yang direkomendasikan adalah IDR 1 juta.


Untuk praktisnya, IDTurtle membagi saham-saham di BEI menjadi tiga kelas, berdasarkan volume transaksinya:

1.     Sangat Likuid (nilai transaksi hariannya > IDR 100 milyar)

2.     Likuid (nilai transaksi harian antara IDR 10 hingga IDR 100 milyar)

3.     Tidak Likuid (nilai transaksi harian antara IDR 1 hingga IDR 10 milyar)


So, praktisnya, IDTurtle.com setiap hari akan memberikan rekomendasi saham-saham yang memenuhi kriteria turtle trading system (berikut berapa besar porsi yang direkomendasi untuk dibeli).


Tertarik? Ayo daftar di IDTurtle.com di halaman registrasi ini ...


Happy Trading!


Apa itu Turtle Trading System?

Turtle Trading System adalah strategi trading yang diciptakan oleh Richard Dennis dan William Eckhard, trader commodity legendaris. Strategi trading yang mereka terapkan adalah menetapkan kapan seorang trader harus membeli (long) atau menjual (short) suatu komoditas dengan mengamati kapan sebuah trend (naik atau turun) mulai terbentuk.


Download the book here:


The original Turtle Trading


Saham-saham di social media

Saham-saham apa saja yang direkomen oleh para influencer di social media?

Analyst Reports

Bagaimana analyst menilai saham-saham populer di BEI?

Your trades based on idturtle.com recommendations make money?

Support idturtle.com - email to michelangelo@idturtle.com for account details.